Modul 4

 SMART HOME




1. Tujuan [Kembali]

Alat ini dirancang dengan tujuan untuk memudahkan penghuni rumah dalam melakukan tindakan yang biasa dilakukan sehari-hari, seperti membuka dan menutup tirai/gorden di pagi dan siang hari, menghidupkan dan mematikan lampu, serta membuka dan menutup pintu.

2. Alat dan Bahan [Kembali]

1. Arduino Mega

2. Arduino Uno

3. Sensor LDR

4. Sensor Ultrasonik

5. Sensor DHT11



6. Driver Motor L293D

7. Motor DC
8. Motor Servo


9. LED

10. LCD

11. Resistor

12. Potensiometer



13. Baterai

3. Dasar Teori [Kembali]

1. Jenis Komunikasi

Jenis komunikasi yang digunakan adalah UART (UART (Universal Asynchronous Receiver Transmitter). UART (Universal Asynchronous Receiver-Transmitter) adalah bagian perangkat keras komputer yang menerjemahkan antara bit-bit paralel data dan bit-bit serial. UART biasanya berupa sirkuit terintegrasi yang digunakan untuk komunikasi serial pada komputer atau port serial perangkat periperal.


Data dikirimkan secara paralel dari data bus ke UART1. Pada UART1 ditambahkan start bit, parity bit, dan stop bit kemudian dimuat dalam satu paket data. Paket data ditransmisikan secara serial dari Tx UART1 ke Rx UART2. UART2 mengkonversikan data dan menghapus bit tambahan, kemudia di transfer secara parallel ke data bus penerima.

2. Arduino Mega

Arduino Mega 2560 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis Arduino dengan menggunakan chip ATmega2560. Board ini memiliki pin I/O yang cukup banyak, sejumlah 54 buah digital I/O pin (15 pin diantaranya adalah PWM), 16 pin analog input, 4 pin UART (serial port hardware). Arduino Mega 2560 dilengkapi dengan sebuah oscillator 16 Mhz, sebuah port USB, power jack DC, ICSP header, dan tombol reset.

Spesifikasi :

 

Mikrokontroler

ATmega2560

Tegangan Operasianal

5V

Tegangan Input (rekomendasi)                

7-12V

Tegangan Input (limit)

6-20V

Pin Digital I/O

54 (of which 15 provide PWM output)

Pin Analog Input

16

Arus DC per Pin I/O

20 mA

Arus DC untuk Pin 3.3 V

50 mA

Memori Flash

256 KB of which 8 KB used by bootloader

SRAM

8 KB

EEPROM

4 KB

Clock Speed

16 MHz

LED_BUILTIN

13

Panjang

101.52 mm

Lebar

53.3 mm

Berat

37 g

 

Jenis-jenis pin yang dimiliki oleh Arduino Mega 2560 antara lain:


Tabel 1. 1 Jenis Pin Arduino Mega

Kategori Pin

Nama Pin

Fungsi

Pin Input/Output Digital

0-53

Membaca sinyal digital 1 atau 0

Pin Input Analog

A0-A5

Membaca sinyal analog untuk diubah jadi sinyal digital

Pin Serial 0

0 (RX) dan 1 (TX)

Pin RX digunakan untuk menerima data serial dan pin TX untuk mengirim data serial TTL

Pin Serial 1

19 (RX) dan 18 (TX)

Pin Serial 2

17 (RX) dan 16 (RX)

Pin Serial 3

15 (RX) dan 14 (TX)

Pin External Interrupt

2 (Interrupt 0)

Memicu interupsi pada nilai yang rendah, meningkat, menurun, atau perubah nilai

3 (Interrupt 1)

21 (Interrupt 2)

20 (Interrupt 3)

19 (Interrupt 4)

18 (Interrupt 5)

PWM

2-13 dan 44-46

Mendapatkan sinyal analog dari sinyal digital

SPI

Pin 50 (MISO)

Memungkinkan komunikasi SPI

Pin 51 (MOSI)

Pin 52 (SCK)

Pin 53 (SS)

I2C

Pin 20 (SDA)

Memungkinkan komunikasi I2C atau TWI

Pin 21 (SCL)

LED

Pin 13

Menyalakan LED bawaan yang terhubung di pin 13

Pin Tegangan

Pin VIN

Pin untuk memasukkan tegangan eksternal ke arduino

Pin 5 V

Pin yang menghasilkan tegangan 5 volt

Pin 3,3 V

Pin yang menghasilkan tegangan 3,3 volt

Pin GND

Meniadakan beda potensial jika terjadi kebocoran tegangan

Pin IOREF

Memberikan referensi tegangan yang beroperasi pada microcontroller

Pin Lainnya

Pin RESET

Menjalankan ulang program yang ada di Arduino

PIN AREF

Mengatur tegangan referensi eksternal sebagai batas atas untuk pin input analog


3. Arduino Uno



Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet). Memiliki 14 pin input dari output digital  dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk menjalankannya. Uno berbeda dengan semua board sebelumnya dalam hal koneksi USB-to-serial yaitu menggunakan fitur Atmega8U2 yang diprogram sebagai konverter USB-to-serial berbeda dengan board sebelumnya yang menggunakan chip FTDI driver USB-to-serial.
Nama “Uno” berarti satu dalam bahasa Italia, untuk menandai peluncuran Arduino 1.0. Uno dan versi 1.0 akan menjadi versi referensi dari Arduino. Uno adalah yang terbaru dalam serangkaian board USB Arduino, dan sebagai model referensi  untuk platform Arduino, untuk perbandingan dengan versi sebelumnya, lihat indeks board Arduino.

Tabel  Spesifikasi Arduino Uno

SPESIFIKASI

Arduino Uno

Microcontroller

ATmega328P

Operating Voltage     

5V

Input Voltage (recommended)

7-12V

Input Voltage (limit)  

6-20V

Digital I/O Pins          

14 (of which 6 provide PWM output)

PWM Digital I/O Pins

6

Analog Input Pins      

6

DC Current per I/O Pin         

20 mA

DC Current for 3.3V Pin       

50 mA

Flash Memory 32 KB

(ATmega328P)

SRAM

2 KB (ATmega328P)

EEPROM       

1 KB (ATmega328P)

Clock Speed   

16 MHz

LED_BUILTIN

13

Length

68.6 mm

Width

53.4 mm

Weight

 


Arduino Uno dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya eksternal (otomatis). Daya Eksternal (non-USB) dapat berasal baik dari AC-ke adaptor-DC atau baterai. Adaptor ini dapat dihubungkan dengan menancapkan plug jack pusat-positif ukuran 2.1mm konektor POWER. Ujung kepala dari baterai dapat dimasukkan kedalam Gnd dan Vin pin header dari konektor POWER. Kisaran kebutuhan daya yang disarankan untuk board Uno adalah7 sampai dengan 12 V, jika diberi daya kurang dari 7 V kemungkinan pin 5 V Uno dapat beroperasi tetapi tidak stabil kemudian jika diberi daya lebih dari 12V, regulator tegangan bisa panas dan dapat merusak board Uno.
 
Pin listrik adalah sebagai berikut:
  1. VIN. Tegangan masukan kepada board Arduino ketika itu menggunakan sumber daya                     eksternal (sebagai pengganti dari 5volt koneksi USB atau sumber daya lainnya).
  2. 5V. Catu daya digunakan untuk daya mikrokontroler dan komponen lainnya.
  3. 3v3. Sebuah pasokan 3,3volt dihasilkan oleh regulator on-board.
  4. GND. Ground pin.Input dan Output
         Masing-masing dari 14 pin digital di Uno dapat digunakan sebagai input atau output, dengan         menggunakan fungsi pinMode ()digitalWrite (), dan digitalRead (), beroperasi dengan daya         5  volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima maksimum 40 mA dan memiliki internal       pull-up resistor (secara default terputus) dari 20-50 kOhms. Selain itu, beberapa pin memiliki       fungsi khusus:
  5. Serial: 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirimkan (TX) TTL             data serial. Pin ini dihubungkan ke pin yang berkaitan dengan chip Serial ATmega8U2 USB-          to-TTL.
  6. Eksternal menyela: 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu interrupt pada nilai             yang rendah, dengan batasan tepi naik atau turun, atau perubahan nilai. Lihat (attachInterrupt)       fungsi untuk rincian lebih lanjut.
  7. PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Menyediakan output PWM 8-bit dengan fungsi analogWrite ().
  8. SPI: 10 (SS), 11 (Mosi), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mendukung komunikasi SPI                        menggunakan SPI library.
  9. LED: 13. Ada built-in LED terhubung ke pin digital 13. Ketika pin bernilai nilai HIGH, LED        on, ketika pin bernilai LOW, LED off.
         Arduino Uno memiliki 6 masukan analog, berlabel A0 sampai dengan A5, yang masing-               masing  menyediakan 10 bit dengan resolusi (yaitu 1024 nilai yang berbeda). Selain itu,                 beberapa pin memiliki fungsi khusus:
  10. I2C: A4 (SDA) dan A5 (SCL). Dukungan I2C (TWI) komunikasi menggunakan perpustakaan       Wire.
  11. Aref. Tegangan referensi (0 sampai 5V saja) untuk input analog. Digunakan dengan                        fungsi analogReference ().
  12. Reset. Bawa baris ini LOW untuk me-reset mikrokontroler.

Arduino Uno memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan komputer, Arduino lain, atau mikrokontroler lainnya. Atmega328 menyediakan UART TTL (5V) untuk komunikasi serial, yang tersedia di pin digital 0 (RX) dan 1 (TX). Sebuah Atmega8U2 sebagai saluran komunikasi serial melalui USB dan sebagai port virtual com untuk perangkat lunak pada komputer. Firmware ’8 U2 menggunakan driver USB standar COM, dan tidak ada driver eksternal yang diperlukan. Namun, pada Windows diperlukan, sebuah file inf.

Perangkat lunak Arduino terdapat monitor serial yang memungkinkan digunakan memonitor data tekstual sederhana yang akan dikirim komputer dari board Arduino. LED RX dan TX di papan tulis akan berkedip ketika data sedang dikirim melalui chip USB-to-serial dengan koneksi USB ke komputer (tetapi tidak untuk komunikasi serial pada pin 0 dan 1). Sebuah SoftwareSerial library memungkinkan untuk berkomunikasi secara serial pada salah satu pin digital pada board Uno. Atmega328 juga mendukung I2C (TWI) dan komunikasi SPI. Perangkat lunak Arduino termasuk perpustakaan Kawat untuk menyederhanakan penggunaan bus I2C, lihat dokumentasi untuk rincian. Untuk komunikasi SPI, menggunakan perpustakaan SPI.

4. Sensor LDR
Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor yang nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya. Sebutan lain untuk LDR (Light Dependent Resistor) adalah Photo Resistor, Photo Conduction ataupun Photocell. Nilai Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap. Dengan kata lain, fungsi LDR (Light Dependent Resistor) adalah untuk menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya (kondisi terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.

Naik turunnya nilai hambatan akan sebanding dengan jumlah cahaya yang diterimanya. Pada umumnya, nilai hambatan LDR akan mencapai 200 Kilo Ohm (kΩ) pada kondisi gelap dan menurun menjadi 500 Ohm (Ω) pada kondisi cahaya terang.

LDR (Light Dependent Resistor) yang merupakan Komponen Elektronika peka cahaya ini sering digunakan atau diaplikasikan dalam Rangkaian Elektronika sebagai sensor pada Lampu Penerang Jalan, Lampu Kamar Tidur, Rangkaian Anti Maling, Shutter Kamera, Alarm dan lain sebagainya.

Adapun grafik respon sensor adalah:

Gambar Grafik Sensitifitas LDR

Gambar Grafik Spektral LDR

5. Sensor Ultrasonik

HC-SR04 adalah sebuah modul sensor ultrasonik yang biasanya digunakan untuk alat pengukur jarak. Pada HC-SR04 terdapat sepasang transducer ultrasonik yang satu berfungsi sebagai transmitter yang bertugas untuk mengubah sinyal elektrik menjadi sinyal pulsa gelombang suara ultrasonik dengan frekuensi 40KHz, dan satunya berfungsi sebagai receiver yang bertugas untuk menerima sinyal gelombang suara ultrasonik.Sensor PIR ini terdapat bagian-bagian yang mempunyai perannya masing-masing, yaitu Fresnel Lens, IR Filter, Pyroelectric sensor, amplifier, dan comparator.

Cara kerja sensor ultrasonik

Sebuah sinyal pulsa dengan durasi setidaknya 10 μS (10 mikrodetik) diterapkan ke pin Trigger. Setelah itu, sensor mentransmisikan gelombang ultrasonik delapan pulsa pada frekuensi 40 KHz. Pola 8-pulsa ini digunakan untuk sebuah penanda sinyal ultrasonik dari modul ini, yang memungkinkan receiver / penerima untuk membedakan pola yang ditransmisikan dari kebisingan ultrasonik sekitar.

Delapan pulsa ultrasonik bergerak melalui udara menjauh dari transmitter / pemancar mengarah ke benda atau obyek yang ada di depannya. Sementara itu pin Echo menjadi HIGH/ TINGGI untuk mulai membentuk awal sinyal gema.

Jika tidak ada sinyal ultrasonik yang dipantulkan atau diterima oleh receiver selama rentang 38 mS (mili detik), yang artinya tidak ada obyek atau benda maka sinyal Echo akan Timeout dan kembali menjadi LOW / RENDAH. 

Sedangkan jika ada sinyal ultrasonik yang dipantulkan atau diterima oleh receiver, maka saat itu juga sinyal Echo langsung berubah menjadi LOW / RENDAH. Nah, lebar rentang waktu dari sinyal ECHO inilah yang digunakan untuk mengukur jarak antara sensor dengan obyek atau benda.

Dengan menggunakan persamaan jarak – kecepatan – waktu dari gelombang suara yang merambat pada udara, maka bisa dijabarkan sebagai berikut :

Jarak = Kecepatan x Waktu

dimana kecepatan gelombang suara pada udara adalah = 340 m/s = 0.034 cm/μS. Karena jarak tempuh gelombang suara ultrasonik tadi adalah bolak-balik yaitu dari sensor (transmitter) ke obyek dan kembali ke sensor (receiver), maka rumusnya menjadi :

Jarak (cm) = Waktu (μS) * 0.034 / 2

Demikian adalah teori dan cara kerja dari sensor HC-SR04 yang dapat digunakan untuk mengukur jarak suatu obyek atau benda.

Setelah kita mempelajari teori cara kerja sensor HC-SR04, maka selanjutnya kita akan tunjukkan contoh program HC-SR04 menggunakan Arduino IDE.

Spesifikasi

Sensor HC-SR04 memiliki spesifikasi sebagai berikut :

·         Tegangan : 5V DC

·         Arus statis : < 2mA

·         Level output : 5v – 0V

·         Sudut sensor : < 15 derajat

·         Jarak yg bisa dideteksi : 2cm – 450cm (4.5m)

·         Tingkat keakuratan : up to 0.3cm (3mm)


6. Sensor DHT11

Sensor DHT merupakan paket sensor yang berfungsi untuk mengukur suhu dan kelembaban udara sekaligus yang dialamnya terdapat thermistor tipe NTC (Negative Temperature Coefficient) untuk mengukur suhu, sebuah sensor kelembapan dengan karkteristik resistif terhadap perubahan kadar air di udara serta terdapat chip yang di dalamnya melakukan beberapa konversi analog ke digital dan mengeluarkan output dengan format single-wire bi-directional (kabel tunggal dua arah).

Cara kerja Sensor DHT11

DHT11 merupakan serangkaian komponen senor dan IC kontroller yang dikemas dalam satu paket. Sensor ini ada yang memiliki 4 pin ada pula yang 3 pin. Tapi tidak menjadi masalah karena dalam penerapannya tiak ada perbedaan. Didalam bodi sensor yang berwarna biru atau putih terdapat sebuah resistor dengan tipe NTC (Negative Temperature Coefficient).

Resistor jenis ini memiliki karakteristik dimana nilai resistansinya berbanding terbalik dengan kenaikan suhu. Artinya, semakin tinggi suhu ruangan maka nilai resistansi NTC akan semakin kecil. Sebaliknya nilai resistansi akan meningkat ketika suhu disekitar sensor menurun.

Selain itu didalamnya terdapat sebuah sensor kelembapan dengan karkteristik resistif terhadp perubahan kadar air di udara. Data dari kedua sensor ini diolah didalam IC kontroller. IC kontroller ini akan mengeluarkan output data dalam bentuk single wire bi-directional.

Spesifikasi Sensor DHT11

·                     Tegangan Input 3-5V

·                     Arus 0.3mA, Iddle 60uA

·                     Periode sampling 2 detik

·                     Output data serial

·                     Resolusi 16bit

·                     Temperatur antara 0°C sampai 50°C (akurasi 1°C )

·                     Kelembapan antara 20% sampai 90% (akurasi 5%)

Susunan Pin

Sensor DHT11 memiliki 2 versi, yatu versi 4 pin dan versi 3 pin. Tidak ada perbedaan karakteristik dari 2 versi ini. Pada versi 4 pin,. Pin 1 adalah tegangan sumber, berkisar antara 3V sampai  5V. Pin 2 adalalah data keluaran (output) . Pin ke 3 adalah pin NC (normall y close ) alias tidak digunakan dan pin ke 4 adalah Ground. Sedangkan pada versi 3 kaki, pin 1 adalah VCC antara 3V sampai 5V, pin 2 adalah data keluaran dan pin 3 adalah Ground.


7. Driver Motor (L293D)

Gambar Driver Motor

Driver Motor adalah salah satu part mesin produksi sebagai motor penggerak yang berfungsi untuk menggerakkan sebuah benda kerja baik secara langsung ke beban kerja atau melalui perantara beban kerja. A

Adapun contoh fungsi dari aplikasi motor drive di beberapa benda kerja adalah sebagai berikut:

·       Sebagai penggerak utama gear box.

·       Sebagai penggerak utama roll line unit.

·       Sebagai penggerak utama roll calender unit.

·       Sebagai Penggerak utama pengaduk.

·       Sebagai penggerak utama chain atau rantai.

·       Sebagai penggerrak utama V Belt drive.

·       Sebagai penggerak cyclo drive.

·       Dan lain - lain.

Bagian - bagian part dari motor drive adalah sebagai berikut:

a)      Casing Motor drive, yang berfungsi sebagai rumah kumparan rotor dan stator sekaligus melindungi kumparan unit dari kebocoran barang asing masuk ke area kumparan seperti air.

b)     Cover Bearing depan dan belakang, yang berfungsi sebagai penutup ruang casing motor bagian depan dan belakang, sekaligus sebagai dudukan bearing shaft rotor.

c)      Ball Bearing, yang berfungsi sebagai tumpuan pokok dari shaft rotor sekaligus sebagai bagian yang berputar untuk memperingan beban putar dari shaft rotor.

d)     Terminal kabel joint, Yang berfungsi untuk joint kabel antara motor dengan power supply utama.

e)      Baut dan nut pengikat, yang berfungsi sebagai pengikat antara cover bearing depan dan belakang dengan casing motor sehingga motor unit terikat kencang menjadi unit.

f)      Shaft Rotor, yang berfungsi sebagai shaft bagian yang berputar setelah mendapat arus listrik dari kumparan stator.

g)     Kumparan Stator, yang berfungsi sebagai pembangkit arus untuk di salurkan ke shaft rotor.Kipas baling-baling, yang berfungsi sebagai pendingin atau pembuang panas yang timbul akibat proses kerja antara stator dengan rotor.

Menurut Datasheet IC L293D adalah suatu bentuk rangkaian Daya tinggi terintegrasi yang mempu melayani empat buah beban dengan arus antara 600mA sampai dengan 1.2A. Keempat pin Inputnya di desain untuk dapat menerima masukan level logika TTL. IC L293D dapat dipakai sebagai Driver Relay, Motor DC, motor Stepper maupun sebagai pengganti saklar dengan kecepatan switching mencapai 5KHz.

Pada dasarnya, L293D merupakan dua buah rangkaian jembatan-H yang dikemas dalam paket Integrated Circuit. Kedua rangkaian H bridge ini dikontrol oleh sebuah pin bernama Enable.

 

Cara kerja rangkaian Driver motor menggunakan IC ini adalah:

a.      IC akan merespon sinyal input 1 dan input 2 ketika pin Enable 1 diberi logika HIGH. Jika diberi logika Low maka Motor 1 tidak akan berputar. 
b.      Ketika Input 1 dan input 2 diberikan input logika yang berbeda (Low dan high atau sebaliknya) maka motor akan berputar.
c.      Ketika Input 1 dan input 2 diberikan logika yang berlawanan maka motor akan berputar berlawanan arah dari sebelumnya.
d.      IC akan merespon sinyal input 3 dan input 4 ketika pin Enable 2 diberi logika HIGH. Jika diberi logika Low maka Motor 2 tidak akan berputar. 
e.      Ketika Input 3 dan input 4 diberikan input logika yang berbeda (Low dan high atau sebaliknya) maka motor akan berputar.
f.       Ketika Ketika Input 3 dan input 4 diberikan logika yang berlawanan maka motor akan berputar berlawanan arah dari sebelumnya.
g.      Syarat motor motor berputar adalah logika input berlawanan. Jika logika input sama-sama High atau sama-sama Low maka Motor tidak akan berputar. 
h.      Putaran motor searah jarum jam disebut Clock Wise (CW), sedangkan putaran motor yang berlawanan arah jarum jam disebut Counter Clock Wise (CCW).

8. Motor DC

Motor listrik adalah mesin yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik atau tenaga penggerak atau tenaga pemutar. Dalam peralatan rumah tangga motor listrik dapat ditemukan contohnya: pengering rambut kipas angin, mesin cuci, mesin jahit, pompa air, blender, mixer, bor listrik, lemari es, dan penyedot debu. Sedangkan dalam industri motor listrik digunakan untuk impeller pompa, fan, blower, menggerakan kompresor, mengangkat beban dan lain-lain. 

John Ambrose Fleming diakhir abad 19, memperkenalkan sebuah cara untuk memudahkan memahami cara kerja motor listrik. Yang disebut kaidah tangan kiri, kaidah ini memudahkan untuk mengetahui arah gaya dorong/lorentz, arah medan magnet dan arah arus listrik pada sebuah sistem induksi elektromagnetik. Berikut gambar kaidah tangan kiri.

Gambar Aturan Tangan Kiri

Prinsip kerja motor listrik adalah mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanik. Perubahan dilakukan dengan merubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut elektromagnit. Menurut sifatnya, kutub-kutub magnit senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama akan tarik-menarik. Sehingga jika sebuah magnet ditempatkan pada sebuah poros yang berputar dan magnet lainnya pada suatu kedudukan yang tetap maka akan diperoleh gerakan atau putaran.

Ada banyak bagian motor listrik tapi, sejatinya motor listrik hanya memiliki komponen utama yaitu stator dan rotor. Berikut ini bagian-bagian motor listrik:

·         Stator.Adalah bagian dari motor listrik yang tidak bergerak stator penghasil medan magnet, baik itu elekromagnetik ataupun medan magnet tetap. Stator terdiri dari beberapa bagian yaitu :

o   Badan Motor, adalah tempat lilitan stator.terdiri dari rumah dengan alur-alurnya yang dibuat dari pelat-pelat yang dipejalkan berikut tutupnya.

o   Kumparan Stator, adalah elektromagnetik berfungsi sebagai penghasil medan magnet bias diganti dengan medan magnet tetap yang memiliki dua kutub magnet yang saling berhadapan, kutub utara dan kutub selatan

·     Rotor. adalah bagian dari motor listrik yang bergerak, rotor terdiri dari beberapa bagian yaitu :

o   Sikat, untuk menghubungkan arus dari sumber tegangan ke komutator dari kumparan.

o   Komutator, untuk mengubah/membalik arah arus yang mengalir pada kumparan agar putaran motor dapat terjadi. (Tidak bergerak bolak-balik) dan membantu dalam transmisi arus antara rotor dengan sumber daya.

·         Terminal adalah titik penyambungan sumber tenaga listrik dengan ujung kumparan motor.

·         Bearing adalah bantalan AS motor

·         Body Motor adalah tutup motor untuk pelindung dari lingkungan.

·         Celah Udara adalah jarak antara kedudukan stator dengan rotor.

Berikut ini gambar bagian-bagian motor listrik:



Pada dasarnya motor listrik dibedakan dari jenis sumber tegangannya motor listrik terbagi 2 yaitu: Motor AC {Alternating Current} atau Motor Listrik Arus Bolak-Balik danMotor DC {Direct Current} atau Motor Listrik Arus Searah. Dari 2 jenis motor listrik tersebut terdapat klasifikasi jenis-jenis motor listrik berdasarkan prinsip kerja, konstruksi, operasi dan karakternya. Seperti yang terlihat gambar dibawah ini:


Motor DC adalah jenis motor listrik yang memerlukan sumber tegangan DC untuk beroperasi. Motor DC dibedakan lagi dari sumber dayanya yaitu sebagai berikut:

·         Separately Excited atau Motor DC Sumber Daya Terpisah. 

·     Self Excited atau Motor DC Sumber Daya Sendiri berdasarkan konfigurasi supply medan dengan kumparan motor, Motor DC Self Excited dibedakan lagi yaitu sebagai berikut :

o   Motor DC Seri. Jenis motor yang gulungan medannya dihubungkan secara seri dengan gulungan kumparan motor

o   Motor DC Shunt. Jenis motor yang gulungan medannya dihubungkan secara pararel dengan gulungan kumparan motor

o   Motor DC Campuran/Kompon. Jenis motor yang gulungan medan dihubungkan secara pararel dan seri dengan gulungan motor listrik.

Motor AC adalah jenis motor listrik yang memerlukan sumber tegangan AC untuk beroperasi. Motor AC dibedakan lagi dari sumber dayanya yaitu sebagai berikut:

  • Motor Sinkro (Motor Serempak), jenis motor ac yang bekerja pada kecepatan tetap pada sistem frekuensi tertentu, motor jenis memiliki torsi yang rendah dan memerlukan arus dc untuk pembangkitan daya.
  • Motor Induksi (Motor Tak Serempak), merupakan motor listrik AC yang bekerja berdasarkan induksi medan magnet antara rotor dan stator. Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama sebagai berikut :

o   Motor 1 Fasa, motor yang beroperasi dengan daya 1 fasa untuk menghasilkan tenaga mekanik.

o   Motor 3 Fasa, motor yang beroperasi dengan daya 3 fasa untuk menghasilkan tenaga mekanik.


9. Motor Servo

Motor servo adalah sebuah motor DC yang dilengkapi rangkaian kendali dengan sistem closed feedback yang terintegrasi dalam motor tersebut. Pada motor servo posisi putaran sumbu (axis) dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo. Motor servo disusun dari sebuah motor DC, gearbox, variabel resistor (VR) atau potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas maksimum putaran sumbu (axis) motor servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang pada pin kontrol motor servo. Motor servo pada umumnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu :
  • Motor servo standar (servo rotation 180⁰) adalah jenis yang paling umum dari motor servo, dimana putaran poros outputnya terbatas hanya 90⁰ kearah kanan dan 90⁰ kearah kiri. Dengan kata lain total putarannya hanya setengah lingkaran atau 180⁰. 
  • Motor servo rotation continuous merupakan jenis motor servo yang sebenarnya sama dengan jenis servo standard, hanya saja perputaran porosnya tanpa batasan atau dengan kata lain dapat berputar secara kontinyu 360⁰, baik ke arah kanan maupun kiri

10. LED

LED (Light Emitting Diode) atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. Pada praktikum ini digunakan LED berwarna hijau yang terbuat dari bahan semikonduktor Aluminium Gallium Phosphide (AlGaP) dengan wavelength 550-570 nm dan LED merah dengan panjang gelombang 620-740 nm.

Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya.

Cara kerja dari LED, seperti dikatakan sebelumnya, LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda.

LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).

LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan cahaya ketika dialiri tegangan maju ini juga dapat digolongkan sebagai Transduser yang dapat mengubah Energi Listrik menjadi Energi Cahaya.

11. LCD

Gambar LCD

LCD atau Liquid Crystal Display adalah suatu jenis media display (tampilan) yang menggunakan kristal cair (liquid crystal) untuk menghasilkan gambar yang terlihat. Teknologi Liquid Crystal Display (LCD) atau Penampil Kristal Cair sudah banyak digunakan pada produk-produk seperti layar Laptop, layar Ponsel, layar Kalkulator, layar Jam Digital, layar Multimeter, Monitor Komputer, Televisi, layar Game portabel, layar Thermometer Digital dan produk-produk elektronik lainnya.

Teknologi Display LCD ini memungkinkan produk-produk elektronik dibuat menjadi jauh lebih tipis jika dibanding dengan teknologi Tabung Sinar Katoda (Cathode Ray Tube atau CRT). Jika dibandingkan dengan teknologi CRT, LCD juga jauh lebih hemat dalam mengkonsumsi daya karena LCD bekerja berdasarkan prinsip pemblokiran cahaya sedangkan CRT berdasarkan prinsip pemancaran cahaya. Namun LCD membutuhkan lampu backlight (cahaya latar belakang) sebagai cahaya pendukung karena LCD sendiri tidak memancarkan cahaya. Beberapa jenis backlight yang umum digunakan untuk LCD diantaranya adalah backlight CCFL (Cold cathode fluorescent lamps) dan backlight LED (Light-emitting diodes).
LCD atau Liquid Crystal Display pada dasarnya terdiri dari dua bagian utama yaitu bagian Backlight (Lampu Latar Belakang) dan bagian Liquid Crystal (Kristal Cair). Seperti yang disebutkan sebelumnya, LCD tidak memancarkan pencahayaan apapun, LCD hanya merefleksikan dan mentransmisikan cahaya yang melewatinya. Oleh karena itu, LCD memerlukan Backlight atau Cahaya latar belakang untuk sumber cahayanya. Cahaya Backlight tersebut pada umumnya adalah berwarna putih. Sedangkan Kristal Cair (Liquid Crystal) sendiri adalah cairan organik yang berada diantara dua lembar kaca yang memiliki permukaan transparan yang konduktif.

Bagian-bagian LCD atau Liquid Crystal Display diantaranya adalah:

·                     Lapisan Terpolarisasi 1 (Polarizing Film 1)

·                     Elektroda Positif (Positive Electrode)

·                     Lapisan Kristal Cair (Liquid Cristal Layer)

·                     Elektroda Negatif (Negative Electrode)

·                     Lapisan Terpolarisasi 2 (Polarizing film 2)

·                     Backlight atau Cermin (Backlight or Mirror)

Dibawah ini adalah gambar struktur dasar sebuah LCD:

Gambar Struktur LCD

LCD yang digunakan pada Kalkulator dan Jam Tangan digital pada umumnya menggunakan Cermin untuk memantulkan cahaya alami agar dapat menghasilkan digit yang terlihat di layar. Sedangkan LCD yang lebih modern dan berkekuatan tinggi seperti TV, Laptop dan Ponsel Pintar menggunakan lampu Backlight (Lampu Latar Belakang) untuk menerangi piksel kristal cair. Lampu Backlight tersebut pada umumnya berbentuk persegi panjang atau strip lampu Flourescent atau Light Emitting Diode (LED). Cahaya putih adalah cahaya terdiri dari ratusan cahaya warna yang berbeda. Ratusan warna cahaya tersebut akan terlihat apabila cahaya putih mengalami refleksi atau perubahan arah sinar. Artinya, jika beda sudut refleksi maka berbeda pula warna cahaya yang dihasilkan.

Backlight LCD yang berwarna putih akan memberikan pencahayaan pada Kristal Cair atau Liquid Crystal. Kristal cair tersebut akan menyaring backlight yang diterimanya dan merefleksikannya sesuai dengan sudut yang diinginkan sehingga menghasilkan warna yang dibutuhkan. Sudut Kristal Cair akan berubah apabila diberikan tegangan dengan nilai tertentu. Karena dengan perubahan sudut dan penyaringan cahaya backlight pada kristal cair tersebut, cahaya backlight yang sebelumnya adalah berwarna putih dapat berubah menjadi berbagai warna.

Jika ingin menghasilkan warna putih, maka kristal cair akan dibuka selebar-lebarnya sehingga cahaya backlight yang berwarna putih dapat ditampilkan sepenuhnya. Sebaliknya, apabila ingin menampilkan warna hitam, maka kristal cair harus ditutup serapat-rapatnya sehingga tidak adalah cahaya backlight yang dapat menembus. Dan apabila menginginkan warna lainnya, maka diperlukan pengaturan sudut refleksi kristal cair yang bersangkutan.

12. Resistor

Gambar Resistor

Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam Rangkaian Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω).

Cara menghitung nilai resistor :

Nilai Resistor yang berbentuk Axial adalah diwakili oleh Warna-warna yang terdapat di tubuh (body) Resistor itu sendiri dalam bentuk Gelang. Umumnya terdapat 4 Gelang di tubuh Resistor, tetapi ada juga yang 5 Gelang.

Gelang warna Emas dan Perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna lainnya sebagai tanda gelang terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga merupakan nilai toleransi pada nilai Resistor yang bersangkutan.

Gambar dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat di Tubuh Resistor :

Gambar Warna Resistor

Perhitungan

Gambar Perhitungan Resistor

13. Potensiometer

Potensiometer adalah sebuah jenis resistor yang nilai tahanannya atau hambatannya (resistansi) dapat diubah atau diatur (adjustable). Potensiometer memiliki 3 terminal, 2 terminal terhubung ke kedua ujung elemen resistif, dan terminal ketiga terhubung ke kontak geser yang disebut wiper. Posisi wiper menentukan tegangan keluaran dari potensiometer. Potensiometer pada dasarnya berfungsi sebagai pembagi tegangan variabel. Unsur resistif dapat dilihat sebagai dua resistor seri, dimana posisi wiper menentukan rasio resistensi dari resistor pertama ke resistor kedua. Potensiometer juga dikenal sebagai potmeter atau pot. Bentuk paling umum dari potmeter adalah potmeter putar. Jenis pot sering digunakan dalam kontrol volume suara audio dan berbagai aplikasi lainnya. Unsur resistif pada potensiometer biasanya terbuat dari bahan seperti karbon, keramik logam, gulungan kawat (wirewound), plastik konduktif, atau film logam. 

14. Baterai

Baterai (Battery) adalah sebuah sumber energi yang dapat merubah energi kimia yang disimpannya menjadi energi listrik yang dapat digunakan seperti perangkat elektronik. Hampir semua perangkat elektronik yang portabel seperti handphone, laptop, dan maianan remote control menggunakan baterai sebagai sumber listriknya. Dengan adanya baterai, sehingga tidak perlu menyambungkan kabel listrik ke terimanal untuk dapat mengaktifkan perangkat elektronik kita sehingga dapat dengan mudah dibawa kemana-mana. Setiap baterai terdiri dari terminal positif (Katoda) dan terminal negatif (Anoda) serta elektrolit yang berfungsi sebagai penghantar. Output arus listrik dari baterai adalah arus searah atau disebut juga dengan arus DC (Direct Current). Pada umumnya, baterai terdiri dari 2 jenis utama yakni baterai primer yang hanya dapat sekali pakai (single use battery) dan baterai sekunder yang dapat diisi ulang (rechargeable battery). Baterai yang dibahas pada proposal ini yang dapat diisi ulang dan biasa digunakan pada kendaraan listrik yaitu baterai Lithium ion dan Lithium Polymer.

4. Listing Program [Kembali]

MASTER
#include <LiquidCrystal.h>
#include <SoftwareSerial.h>
#include "DHT.h"

#define Trigger 44
#define Echo 42
#define DHT1 45
#define DHTTYPE DHT22

long durasi;
int ULTRA_VAL;
// float durasi, jarak;

LiquidCrystal lcd(47, 48, 49, 50, 51, 52);

#define LDR A1
int LDR_VAL, DHT_VAL;

//#define LM35 45 

//#define DHTTYPE DHT22

DHT dht(DHT1, DHT11);

void setup() {
  // put your setup code here, to run once:
  pinMode(Trigger, OUTPUT);
  pinMode(Echo, INPUT);
  pinMode(LDR, INPUT);
  lcd.begin(16, 2);
  dht.begin();
  
  Serial.begin(9600);
}

void loop() {
  // put your main code here, to run repeatedly:
digitalWrite(Trigger, LOW);
delay(2);
digitalWrite(Trigger, HIGH);
delay(10);
digitalWrite(Trigger, LOW);
 durasi = pulseIn(Echo, HIGH);
 
   ULTRA_VAL = (durasi * 0.034) / 2; // Speed of sound wave divided by 2 (go and back)
//  Serial.println("Distance: ");
//  Serial.println(distance);
//  Serial.println(" cm");

  LDR_VAL = analogRead(LDR);
//Serial.println (DHT_VAL);
 DHT_VAL = dht.readTemperature();
  if (LDR_VAL > 200) {      //perintah untuk gorden terbuka dan lampu off
    
     if (DHT_VAL > 30&&ULTRA_VAL<=6) {
        Serial.print('1');
        DHT_VAL = dht.readTemperature();
    tampil();
    delay (1000);
      }
      else if (DHT_VAL >30&&ULTRA_VAL>6){
        Serial.print("2");
        DHT_VAL = dht.readTemperature();
          tampil();
        delay (1000);
        
      }
      else if (DHT_VAL <30&&ULTRA_VAL<=6){
        tampil();
        DHT_VAL = dht.readTemperature();
        Serial.print("3");
        delay(1000);
      }
      else if (DHT_VAL <30&&ULTRA_VAL>6){
        Serial.print("4");
        DHT_VAL = dht.readTemperature();
        delay(1000);
      }
  }
      
  else{                   
    //perintah untuk gorden tertutup dan lampu ON
    if (DHT_VAL > 30&&ULTRA_VAL<=6) {
    Serial.print('5');
    DHT_VAL = dht.readTemperature();
    tampil();
    delay (1000);
      }
      else if (DHT_VAL >30&&ULTRA_VAL>6){
        Serial.print("6");
        DHT_VAL = dht.readTemperature();
          tampil();
        delay (1000);
        
      }
      else if (DHT_VAL <30&&ULTRA_VAL<=6){
       
        Serial.print("7");
         DHT_VAL = dht.readTemperature();
        tampil();
        delay(1000);
      }
      else if (DHT_VAL <30&&ULTRA_VAL>6){
        DHT_VAL = dht.readTemperature();
        tampil();
        Serial.print("8");
         lcd.clear();
    lcd.setCursor (0, 0);
    lcd.print ("Suhu :");
    lcd.setCursor (0, 1);
    lcd.print(DHT_VAL);
        delay(1000);
      }
}

}
void tampil(){
    lcd.clear();
    lcd.setCursor (0, 0);
    lcd.print ("Suhu :");
    lcd.setCursor (0, 1);
    lcd.print(DHT_VAL);
}

SLAVE
#include<SoftwareSerial.h>
#include <Servo.h>

//SoftwareSerial mySerial (0, 1);

//Servo servoku;

char rd;
#define LED 7

Servo servoku;
Servo servoku2;

 int motorPin1 = 4;
 int motorPin2 = 6;
 int ENB = 8;

void setup() {
//  servoku.attach(3);

  Serial.begin(9600);
   pinMode(LED, OUTPUT); //pin trigger sebagai output
     pinMode(motorPin1, OUTPUT);
  pinMode(motorPin2, OUTPUT);
  servoku.attach(3);
  servoku2.attach(2);
  delay(1000);
  
}

void loop() {
  // put your main code here, to run repeatedly:

  if (Serial.available() > 0) {
    rd = Serial.read();

    if (rd == '1') {
        Serial.println(rd);
      digitalWrite(motorPin1, HIGH);
      digitalWrite(motorPin2, LOW);
      delay(1000);
  
      Serial.println("Terdeteksi");
      servoku.write(180);
      delay(1000);
      
    }
    else if (rd == '2') {
         Serial.println(rd);
      digitalWrite(motorPin1, HIGH);
      digitalWrite(motorPin2, LOW);
      digitalWrite(ENB, 255);
      delay(1000);
      
      Serial.println("Tidak Terdeteksi");
      servoku.write(0);
      delay(1000);
    }

    else if (rd == '3') {
       Serial.println(rd);
      digitalWrite(motorPin1, LOW);
      digitalWrite(motorPin2, LOW);
      digitalWrite(ENB, 0);
      delay(1000);

      Serial.println("Terdeteksi");
      servoku.write(180);
      delay(1000);
      
      
    }
    else if (rd == '4') {
         Serial.println(rd);
      digitalWrite(motorPin1, HIGH);
      digitalWrite(motorPin2, LOW);
      delay(1000);
  
      Serial.println("Terdeteksi");
      servoku.write(180);
      delay(1000);
      
    }   
      
      
//      Serial.println("Malam");
//      digitalWrite(LED, HIGH);
//      servoku2.write(0);
//      delay(100);
    }

    else if (rd == '5') {
      Serial.println(rd);
      digitalWrite(motorPin1, HIGH);
      digitalWrite(motorPin2, LOW);
      delay(1000);
      
      Serial.println("Terdeteksi");
      servoku.write(180);
      delay(1000);
      
    
    }
    else if (rd == '6') {
      Serial.println(rd);
      digitalWrite(motorPin1, HIGH);
      digitalWrite(motorPin2, LOW);
      delay(1000);

       Serial.println("Tidak Terdeteksi");
      servoku.write(0);
      delay(1000);
    }

else if (rd == '7') {
      Serial.println(rd);
      digitalWrite(motorPin1, HIGH);
      digitalWrite(motorPin2, LOW);
      delay(1000);

       Serial.println("Tidak Terdeteksi");
      servoku.write(0);
      delay(1000);
      
      
      Serial.println("Siang");
      digitalWrite(LED, LOW);
      servoku2.write(180);
      delay(1000);
}

      else if (rd == '8') {
      Serial.println(rd);
      digitalWrite(motorPin1, HIGH);
      digitalWrite(motorPin2, LOW);
      delay(1000);

       Serial.println("Tidak Terdeteksi");
      servoku.write(0);
      delay(1000);
     
    }
  }

5. Flowchart [Kembali]

MASTER


SLAVE


6. Rangkaian Simulasi [Kembali]


7. Hardware [Kembali]




8. Prinsip Kerja [Kembali]

Projek ini bernama “Smart Home”. Alat ini berfungsi untuk mengontrol motor yang terhubung ke gorden, kipas angin, dan pintu. Sistem ini berkomunikasi menggunakan jenis komunikasi UART (Universal Asynchronous Receiver-Transmitter). Master terhubung ke sensor LDR, DHT11, dan Ultrasonik HC-SR04. Masing-masing sensor atau input terhubung ke master dan master juga terhubung ke LCD untuk menampilkan suhu ruangan..Sedangkan slave terhubung ke driver motor untuk mengontrol motor pada gorden, pintu, dan juga kipas. Untuk gorden dan pintu digunakan motor servo, sedangkan untuk pintu digunakan motor DC.
Intensitas cahaya yang diterima oleh LDR menentukan pergerakan motor. Jika LDR menerima intensitas cahaya yang banyak, tahananya akan turun, tegangan akan naik. Data tersebut akan dikirimkan dari master ke slave , motor servo yang terhubung ke gorden akan bergerak searah dengan arah jarum jam dan membuka gorden dan juga akan mematikan lampu. Pada saat intensitas cahaya matahri yang diterima LDR sedikit, tahanan LDR akan turun, dan teganganya naik. Data tersebut akan dikirimkan ke slave , motor yang terhubung ke gorden akan bergerak berlawanan dengan arah jarum jam dan menutup gorden, dan juga akan menghidupkan lampu.
Untuk kontrol pintu, digunakan sensor Ultrasonik HC-SR04 yang dapat mendeteksi jarak. Saat sensor mendeteksi adanya manusia yang mendekati pintu, data akan dikirimkan dari master ke slave, motor yang terhubung ke pintu akan bergerak membuka pintu.
Untuk kontrol kipas, digunakan hasil pembacaan dari DHT11. Saat DHT11 mengukur suhu ruangan berada di atas 25oC, maka data dari master akan dikirimkan ke slave, hasil pembacaan akan ditampilkan pada LCD, dan motor kipas akan berputar. Ketika suhu semakin tinggi, kipas akan berputar lebih cepat. Sedangkan ketika suhu <20oC, motor tidak akan berputar.


9. Video [Kembali]



10. Kesimpulan [Kembali]

Alat ini merupakan prototype dari “Smart Home”, yang mana dalam pengaplikasianya, alat ini diharapkan dapat membuka dan menutup gorden serta meghidupkan dan mematikan lampu secara otomatis di siang ataupun malam hari. Saat suhu panas, kipas akan berputar otomatis dan akan berputar lebih cepat saat suhu meningkat. Sistem ini berkomunikasi menggunakan jenis komunkasi UART (Universal Asynchronous Receiver-Transmitter).

11. Link Download [Kembali]

Rangkaian simulasi                  download
Listing Program                       download
Video                                        download 
File html                                   download
Library Arduino Mega             download
Library Arduino Uno               download
Library Sensor DHT11            download
Library Sensor Ultrasonik       download
Datasheet Arduino Mega         download
Datasheet Arduino Uno           download
Datasheet Sensor DHT11        download           
Datasheet Sensor LDR            download
Datasheet Sensor Ultrasonik   download  
Datasheet Motor DC                download          
Datasheet Motor Servo            download
Datasheet IC L293D                download
Datasheet Resistor                   download
Datasheet LED                        download
Datasheet LCD                        download
Datasheet Baterai                    download

Tidak ada komentar:

Posting Komentar