2.5 Molekul dan Ion
[Kembali]
A. Molekul
Atom-atom
memiliki kecenderungan stabil dengan cara mengikat atom lain yang sama
atau tidak sama. Molekul yang terdiri dari atom-atom yang sama kita
sebut molekul unsur, sedangkan yang terdiri dari atom-atom yang berbeda
disebut molekul senyawa.
Contoh:
molekul unsur : molekul O2, molekul H2, molekul N2, molekul Cl2.
molekul senyawa : molekul air (H2O); molekul gula (C6H12O6); molekul garam dapur NaCl
Gambar perbedaan antara atom, molekul unsur, dan molekul senyawa.
B. Ion
Ion
adalah atom atau molekul yang bermuatan listrik, dapat positif maupun
negatif. Ion bermuatan negatif disebut anion, terjadi karena atom atau
molekul menangkap elektron, satu atau lebih. Sedangkan ion yang
bermuatan positif disebut kation, terjadi karena atom atau molekul
melepaskan satu atau lebih elektron. Ion yang terdiri dari satu atom
disebut ion tunggal, dan ion yang terdiri dari dua atom atau lebih
disebut ion poliatom.
2.6 Rumus Kimia
[Kembali]
Rumus
kimia (juga disebut rumus molekul) adalah cara ringkas memberikan
informasi mengenai perbandingan atom-atom yang menyusun suatu senyawa
kimia tertentu, menggunakan sebaris simbol zat kimia, nomor, dan
kadang-kadang simbol yang lain juga, seperti tanda kurung, kurung siku,
dan tanda plus (+) dan minus (-). Jenis paling sederhana dari rumus
kimia adalah rumus empiris, yang hanya menggunakan huruf dan angka.
Untuk
senyawa molekular, rumus ini mengidentifikasikan setiap unsur kimia
penyusun dengan simbol kimianya dan menunjukkan jumlah atom dari setiap
unsur yang ditemukan pada masing-masing molekul diskrit dari senyawa
tersebut. Jika suatu molekul mengandung lebih dari satu atom unsur
tertentu, kuantitas ini ditandai dengan subskrip setelah simbol kimia
(walaupun buku-buku abad ke-19 kadang menggunakan superskrip). Untuk
senyawa ionik dan zat non-molekular lain, subskrip tersebut menandai
rasio unsur-unsur dalam rumus empiris.
Misalnya: C6H12O6: glukosa
2.7 Penamaan Senyawa
[Kembali]
Tata
nama kimia adalah serangkaian aturan persenyawaan-persenyawaan kimia
yang disusun secara sistematis. Tata nama kimia disusun berdasarkan
aturan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry).
A. Senyawa Ionik
Ionik
terbentuk dari kation (ion positif) dan anion (ion negatif). Banyak
senyawa ionik merupakan senyawa biner, yaitu senyawa yang terbentuk dari
hanya dua unsur. Untuk senyawa ionik biner, penamaan dimulai dari
kation logam kemudian diikuti anion nonlogam dan diberi akhiran "-ida".
Untuk kation yang memiliki lebih dari 1 jenis muatan (bilangan
oksidasi), diberi keterangan angka romawi di tengahnya sesuai besarnya
muatan.
B. Senyawa molekular
Senyawa
molekular tersusun atas unsur-unsur non-logam. Penamaan dimulai dari
unsur no-logam pertama diikuti nama unsur non-logam yang diberi akhiran
-ida. Jika dua unsur non-logam dapat membentuk lebih dari dua jenis
senyawa maka digunakan awalan Yunani, suatu awalan yang sesuai dengan
indeks dalam rumus kimianya[1].
Pengecualian
untuk senyawa molekular yang mengandung hidrogen, tidak menggunakan
awalan Yunani. di mana senyawa disebut dengan nama umum yang tidak
sistematis.
C. Senyawa Ion Poliatomik
Penamaan dimulai dari ion positif (kation) dilanjutkan dengan ion negatif (anion).
Untuk ion logam yang memiliki lebih dari satu jenis muatan diberi keterangan angka romawi ditengahnya sesuai besar muatan.
D. Asam dan Basa
•Penamaan asam
Untuk asam biner (terdiri dari dua jenis unsur), penamaan dimulai dari kata "asam" diikuti nama sisa asamnya.
Untuk
asam yang terdiri dari tiga jenis unsur, penamaan dimulai dari kata
"asam" diikuti nama sisa asamnya, yaitu anion poliatom.
•Penamaan basa
Basa
adalah zat yang di dalam air dapat menghasilkan ion OH–. Larutan basa
bersifat kaustik, artinya jika terkena kulit terasa licin seperti
bersabun. Pada umumnya basa adalah senyawa ion yang terdiri dari kation
logam dan anion OH–.Senyawa basa dibentuk oleh ion logam sebagai kation
dan ion OH– atau ion hidroksida sebagai anion. Penamaan senyawa basa
yaitu dengan menuliskan nama logam (kation) di depan kata hidroksida.
2.8 Senyawa Organik
[Kembali]
Senyawa
organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya mengandung
karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Studi mengenai
senyawaan organik disebut kimia organik. Banyak di antara senyawaan
organik, seperti protein, lemak, dan karbohidrat, merupakan komponen
penting dalam biokimia.
Di
antara beberapa golongan senyawaan organik adalah senyawa alifatik,
rantai karbon yang dapat diubah gugus fungsinya; hidrokarbon aromatik,
senyawaan yang mengandung paling tidak satu cincin benzena; senyawa
heterosiklik yang mencakup atom-atom nonkarbon dalam struktur cincinnya;
dan polimer, molekul rantai panjang gugus berulang.
Pembeda
antara kimia organik dan anorganik adalah ada/tidaknya ikatan
karbon-hidrogen. Sehingga, asam karbonat termasuk anorganik, sedangkan
asam format, asam lemak pertama, organik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar