LOW-FREQUENCY RESPONSE — BJT AMPLIFIER



1. Tujuan [Kembali]
1. Menganalisis bagian yang akan menggunakan konfigurasi bias BJT pembagi tegangan.
2. Menemukan resistensi setara yang sesuai untuk kombinasi R-C, yaitu Kapasitor Cs, CC, dan CE
3. Menentukan frekuensi rendah pada rangkaian. 

2. Komponen [Kembali]
1. AC Power
Signal Generator berfungsi sebagai sumber tegangan AC pada rangkaian yang frekuensi, amplitudo, dan bentuk gelombangnya dapat diatur.


2. Batrai
Baterai adalah perangkat yang terdiri dari satu atau lebih sel elektrokimia dengan koneksi eksternal yang disediakan untuk memberi daya pada perangkat listrik seperti senter, ponsel, dan mobil listrik.


3. Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.

4. Resistor
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik. Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir.
Cara membaca resistor
Cara menghitung nilai resistansi resistor dengan gelang warna :
1. Masukan angka langsung dari kode warna gelang pertama.
2. Masukan angka langsung dari kode warna gelang kedua.
3. Masukan angka langsung dari kode warna gelang ketiga.
4. Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10^n), ini merupakan nilai toleransi dari resistor.


5. Kapasitor
Kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik.


 6. Osiloskop
Osiloskp dapat digunakan untuk mengukur frekuensi sinyal yang dapat berosilasi. Osilasi juga dapat mengukur tegangan listrik serta relasinya terhadap waktu. Membedakan arus AC dan juga arus DC dan sebuah komponen elektronika. Mengecek sinyal dalam sebuah rangkaian elektronik.


3. Dasar Teori [Kembali]

A. Cs
     Karena Cs biasanya terhubung antara sumber yang diterapkan dan perangkat yang aktif, maka bentuk umum dari konfigurasi R-C ditetapkan oleh gambar di bawah. Resistan total sekarang Rs Ri, dan frekuensi cutoff seperti yang ditetapkan dalam Bagian 11.5 adalah

Pada frekuensi menengah atau tinggi, reaktansi kapasitor akan cukup kecil untuk mengizinkan pendekatan hubung singkat untuk elemen. Tegangan Vi kemudian akan terkait dengan Vs oleh
Asumsi bahwa CE dan CC melakukan fungsi yang dirancang atau sisa analisisnya menjadi terlalu berat, yaitu, bahwa besarnya reaktansi CE dan CC memungkinkan mempekerjakan setara arus pendek dibandingkan dengan besarnya impedansi seri lainnya.
B. Cc

Karena kapasitor kopling biasanya terhubung antara output aktif perangkat dan beban yang diterapkan, konfigurasi R-C yang menentukan frekuensi cutoff rendah karena CC muncul pada Gambar di bawah.

Mengabaikan efek Cs dan CE, tegangan output Vo akan menjadi 70,7% dari midband-nya nilai pada fLC.


C. Ce
Untuk menentukan FLE, jaringan "dilihat" oleh CE harus ditentukan seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah. Setelah tingkat Re ditetapkan, frekuensi cutoff karena CE dapat ditentukan menggunakan persamaan berikut:
Pada rangkaian ac seperti “terlihat” oleh CE muncul pada gambar di bawah. Nilai Re ditentukan oleh:



4. Prinsip Kerja Rangkaian [Kembali]
Perlu diingat bahwa Cs, CC, dan CE hanya akan memengaruhi respons frekuensi rendah. Pada tingkat frekuensi midband, arus pendek setara dengan kapasitor dapat dimasukkan. Meskipun masing-masing akan memengaruhi gain Av Vo / Vi dalam rentang frekuensi yang sama, cutoff frekuensi rendah tertinggi ditentukan oleh Cs, CC, atau CE akan memiliki dampak terbesar karena ini akan menjadi yang terakhir ditemui sebelum midband tingkat. Jika frekuensinya relatif berjauhan, frekuensi cutoff tertinggi akan secara esensial menentukan frekuensi cutoff yang lebih rendah untuk keseluruhan sistem. Jika ada dua atau lebih banyak frekuensi cutoff “tinggi”, efeknya adalah untuk menaikkan frekuensi cutoff cutoff yang lebih rendah dan mengurangi bandwidth yang dihasilkan dari sistem. Dengan kata lain, ada interaksi antara elemen kapasitif yang dapat mempengaruhi frekuensi rendah cutoff rendah yang dihasilkan. Namun, jika frekuensi cutoff yang dibuat oleh masing-masing kapasitor cukup terpisah, efek satu pada yang lain dapat diabaikan dengan tingkat yang tinggi. keakuratan — fakta yang akan ditunjukkan oleh hasil cetak yang muncul pada contoh berikut.

5. Simulasi Rangkaian [Kembali]

(a)

(b)

(c)

(d)

(e)



6. Video Simulasi [Kembali]

(a)

(b)

(c)
(d)
(e)



7. Link Download [Kembali]

a. File Rangkaian Proteus
1. Klik disini (a)
2. Klik disini (b)
3. Klik disini (c)
4. Klik disini (d)
5. Klik disini (e)


b. Video
1. Klik disini (a)
2. Klik disini (b)
3. Klik disini (c)
4. Klik disini (d)
5. Klik disini (e)

c. Data Sheet
Klik disini (Transistor 2N2222)

d. HTML
Klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar