PENDETEKSI KEBAKARAN MENGGUNAKAN SENSOR THERMISTOR dan LM324
Thermistor NTC adalah singkatan dari thermistor negatif temperature coefficient. Sesuai dengan namanya jenis thermistor ini memiliki koefisien temperatur negatif yang artinya jika terjadi peningkatan temperatur (suhu) yang mengenainya maka akan mengakibatkan nilai resistansi thermistor itu menurun. Thermistor NTC umumnya terbuat dari bahan polimer atau keramik, penggunaan bahan yang berbeda pada thermistor NTC akan mengakibatkan respon suhu yang berbeda pula. Pada beberapa aplikasi biasanya thermistor ini cocok digunakan dengan rentang suhu antara -55° C hingga 200° C, namun beberapa thermistor memiliki rentang suhu yang berbeda tergantung pada jenis bahan yang digunakan serta spesifikasi dari proses produksinya.
Karakteristik ThermistorThermistor memiliki beberapa karakteristik yaitu sensitivitas, respon waktu, konstruksi dan interval kemampuan thermistor. Penjelasan singkat tentang karakteristik thermistor tersebut adalah sebagai berikut.
Sensitivitas thermistor merupakan salahsatu karakteristik yang sangat penting sebagai aplikasi dari sensor suhu. Perubahan nilai resistansi thermistor biasanya sekitar 10% dari setiap perubahan suhunya dalam ° C (celcius), namun tidak semuanya sama. Sebagai contoh thermistor dengan nilai resistansi 10k memiliki sensitivitas sebesar 1k untuk setiap 1° C perubahan suhunya. Namun dalam beberapa rangkaian sensitivitas thermistor dapat berbeda.
b) Respon WaktuRespon waktu dari thermistor tergantung dari kuantitas bahan yang digunakan serta lingkungannya, misalnya seperti thermistor manik-manik berukuran kecil yang terletak dalam wadah (kotak panas yang bagus) responnya setengah detik, sedangkan thermistor yang sama dalam udara responnya 10 detik. Respon waktu dari thermistor itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor baik internal maupun eksternal.
c) KonstruksiSecara kontruksinya thermistor memiliki beberapa bentuk yang dapat dibuat seperti lempengan, manik-manik, dan batangan yang memiliki ukuran bervariasi. Thermistor dapat memiliki beberapa bentuk seperti mulai dari manik-manik dengan diameter 1 milimeter hingga lempengan yang memiliki diameter beberapa sentimeter dan dengan ketebalan beberapa sentimeter.
Interval kemampuan thermistor dalam mendeteksi suhu tergantung pada jenis bahan yang digunakan untuk memproduksi thermistor tersebut. Bahan semikonduktor dapat meleleh atau rusak akibat meningkatnya suhu (temperature) yang terlalu tinggi. Oleh karena itu thermistor terdiri dari berbagai spesifikasi interval kemampuan suhu yang mampu diterimanya. Pada umumnya thermistor dikemas dalam plastik, epoksi atau bahan material lainnya untuk menjaga thermistor jika diletakkan pada suhu melewati batas interval kemampuannya.
Disekitar sambungan p-n terdapat daerah deplesi yang menyebabkan electron bebas tidak dapat mengalir bila diode belum dapat tegangan panjar maju (forward biased) yang besarnya melebihi suatu nilai tertentu yang disebut nilai tertentu yang disebut tegangan ambang, tegangan penghalang, atau tegangan diode (VD). Tegangan ini besarnya (secara aproksimasi kedua) adalah sekitar 0,7V (untuk silicon, Si) dan 0,3V (untuk Germanium,Ge). Pada saat dipanjar maju, resistansi diode menjadi kecil (disebut resistansi panjar maju,RF) dan ketika dipanjar mundur (reserve biased) resistansinya menjadi besar (disebut resistansi panjar mundur, RR).
Beberapa tipe diode sengaja dirancang untuk bekerja dalam modus panjar maju (contoh : diode penyearah, LED) sementara beberapa tipe lainnya bekerja dalam modus panjar mundur (contoh : diode zener, fotodioda).
Berikut adalah metode yang digunakan untuk mempelajari rangkaian-rangkaian diode yaitu :
a. Clipper
Rangkaian clipper (pemotong) atau disebut juga rangkain limiter (pembatas) adalah rangkaian diode yang digunakan untuk memotong atau membatasi sebagian bentuk gelombang masukan dan mentransmisikannya pada level diatas atau dibawah level acuan. Level acuan ini bergantung pada nilai tegangan panjar (biased) yang diberikan.
b. Clamper
Rangkaian Clamper adalah rangkaian diode yang berfungsi “menjepit” atau menggeser sinyal pada suatu level tegangan dc tertentu. Rangkaian ini terdiri dari sebuah diode,kapasitor dan elemen resistif. Besar nilai R dan C haruslah dipilih sedemikian sehingga konstanta waktu RC cukup besar untuk menjamin bahwa tegangan pada kapasitor tidak turun secara signifikan selama diode tidak menghantarkan. Ada beberapa tipe clamper positif, clamper negative, dan clamper berpanjar.
c. Pelipat ganda tegangan
Pelipat ganda tegangan (voltage multiplier) adalah rangkaian dengan dua atau lebih diode yang menghasilkan suatu tegangan DC yang besarnya sama dengan tegangan kelipatan tegangan masukan puncak. Catu daya ini digunakan untuk piranti tegangan tinggi DC namun berarus rendah seperti CRT pada TV,Osiloskop dan Komputer.
Dеngаn memanfaatkan lilitan atau coil (koil) berintikan besi уаng dialiri arus listrik, tentunya аkаn menghasilkan medan magnet pada ujung inti besi ара bіlа koil dialiri arus listrik.Medan magnet/energi magnet tersebutlah уаng digunakan untuk mengerjakan saklar nantinya.
Saklar уаng digerakkan (secara mekanis) оlеh daya/energi listrik. Jadi secara sederhana dараt disimpulkan bаhwа Relay аdаlаh Komponen Elektronika berupa Saklar Elektronik уаng digerakkan оlеh arus listrik.Adapun Pengertian dari Relay adalah Relay adalah Saklar (Switch) yang cara pengoperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch).
Cara Kerja Relay
Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :
- Normally Close (NC) yaitu kondisi mula sebelum diaktifkan akan selalu berada pada posisi CLOSE (tertutup)
- Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada pada posisi OPEN (terbuka)
sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah kumparan Coil yang memiliki fungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila suatu Kumparan Coil diberikan arus listrik, maka akan muncul gaya Elektro-magnet yang lalu menarik Armature untuk berpindah dari Posisi sebelumnya (NC) ke posisi baru (NO) sehingga menjadi Saklar yang dapat menghantarkan arus listrik di posisi barunya (NO).
Posisi dimana Armature tersebut berada pada sebelumnya (NC) akan menjadi OPEN atau tidak terhubung. Ketika saat tidak dialiri arus listrik, Armature akan balik lagi ke posisi Awal (NC). Coil yang digunakan oleh Relay untuk menarik Contact Poin ke Posisi Close pada umumnya hanya membutuhkan arus listrik yang relatif kecil. Arti Pole dan Throw pada Relay Karena Relay merupakan salah satu jenis dari Saklar, maka istilah Pole dan Throw yang dipakai dalam Saklar juga berlaku pada Relay.Transistor Bipolar adalah Transistor yang struktur dan prinsip kerjanya memerlukan perpindahan muatan pembawanya yaitu electron di kutup negatif untuk mengisi kekurangan electon atau hole di kutub positif. Bipolar berasal dari kata “bi” yang artinya adalah “dua” dan kata “polar” yang artinya adalah “kutub”. Transistor Bipolar juga sering disebut juga dengan singkatan BJT yang kepanjangannya adalah Bipolar Junction Transistor.
Transistor NPN adalah transistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil dan tegangan positif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan yang lebih besar dari Kolektor ke Emitor.
1. NPN
Pada transistor PNP, semikonduktor tipe-N diapit oleh dua semikonduktor tipe-P. Transistor PNP juga dapat dibentuk dengan menghubungkan katoda dari dua dioda sebagai base dan anoda sebagai kolektor dan emitor. Hubungan emitter-base foward bias sementara collector-base reverse bias. Jadi, arus mengalir dari emitor ke kolektor karena potensial emitor lebih besar daripada base dan kolektor.
Fungsi Transistor:
Fan dan blower banyak digunakan di industri kimia. Fan biasanya digunakan untuk memindahkan sejumlah volume udara atau gas melalui suatu saluran (duct). Selain itu, fan juga digunakan untuk memasok udara dalam proses pengeringan, pemindahan bahan tersuspensi di dalam aliran gas, pembuangan asap, pengondensasian menara, pemasokan udara untuk pembakaran boiler, pembuangan debu, aerasi sampah, pengeringan, pendinginan proses-proses industrial, sistem ventilasi ruangan, dan aplikasi sistem beraliran tinggi dan bertekanan rendah yang lain. Isu-isu yang berkaitan dengan kualitas udara di dalam ruangan dan pengendalian pencemaran menyebabkan sebuah kebutuhan yang kontinyu terhadap fan dan blower yang memiliki kualitas baik, efisien, dan murah.
Pemilihan yang tepat terhadap ukuran dan tipe fan dan blower merupakan hal yang sangat penting dalam kaitannya dengan sistem energi yang efisien. Fan adalah piranti yang menyebabkan aliran suatu fluida gas dengan cara menciptakan sebuah beda tekan melalui pertukaran momentum dari bilah fan ke partikel-partikel fluida gas. Impeller fan mengubah energi mekanik rotasional menjadi baik energi kinetik dan statik dalam fluida gas. Pembagian energi mekanik menjadi energi kinetik dan statik yang diciptakan dan efisien energi bergantung pada jenis bilah fan yang dirancang. Fluida yang dipindahkan oleh fan seringkali adalah udara dan atau asap-asap yang berbau, sedangkan blower dapat memindahkan campuran partikulat dan udara.
IC LM324 merupakan IC Operational Amplifier, IC ini mempunyai 4 buah op-amp yang berfungsi sebagai komparator. IC ini mempunyai tegangan kerja antara +5 V sampai +15V untuk +Vcc dan -5V sampai -15V untuk -Vcc. Adapun definisi dari masing-masing pin IC LM324 adalah sebagai berikut :
- Pin 1,7,8,14 (Output), merupakan sinyal output
- Ø Pin 3,5,10,12 (Non-inverting input), semua sinyal input yang berada di pin ini akan mempunyai output yang sama dengan input (tidak berkebalikan)
- Ø Pin 2,6,9,13 (Inverting input), semua sinyal input yang berada di pin ini akan mempunyai output yang tidak sama dengan input (berkebalikan)
- Ø Pin 4 (+Vcc), pin ini dapat beroperasi pada tegangan antara +5 Volt sampai +15 Volt
- Ø Pin 11 (-Vcc), pin ini dapat beroperasi pada tegangan antara -5 Volt sampai -15 Volt
6. Video [Kembali]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar